IP Address adalah alamat atau identitas numerik yang diberikan kepada sebuah perangkat komputer agar komputer tersebut teridentifikasi dan dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Alamat atau Identitas tersebut berupa nomer yang terdiri dari 4 blok bilangan desimal yang nilainya terbatas dari angka 0 sampai 255
seting ip address ada dua cara yaitu manual configuration dan obtain automatically, untuk setting otomatis komputer akan mendapatkan IP Address dari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server. sedangkan Manual configuration kita harus seting manual disesuaikan dengan konfigurasi network setempat.
untuk komputer yang akan digunakan sebagai server sebaiknya menggunakan konfigurasi IP static atau manual. karena ip tidak boleh berubah-ubah ketika di restart seperti halnya konfigurasi otomatis.
untuk melakukan konfigurasi manual atau static pada Linux debian masih sama dengan konfigurasi debian sebelumnya, cuma perbedaannya adalah untuk perintah ifconfig (melihat konfigurasi ip address) pada debian 7 , 8 dan sebelumnya sudah tidak bisa digunakan pada debian 9 dan 10. pada debian 9 dan 10 menggunakan perintah “ip address” atau “ip addr” atau “ip a“. jika ingin menggunakna ifconfig harus install net-tools terlebih dahulu dengan perintah :
#apt-get install net-tools
pada contoh kali ini saya akan seting ip address sebagai berikut :
ip address : 192.168.1.10
sub netmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.1.1
dns-server : 192.168.1.1
konfigurasi pada debian 10 terletak di /etc/network/interfaces berikut perintahnya :
cek interface terlebih dahulu :
#ip address
enp0s3 adalah interface yang akan di konfigurasi pada file /etc/network/interfaces
#pico /etc/network/interfaces
edit konfigurasi diatas seperti berikut :
jika sudah selesai konfigurasi silahkan restart untuk daemon networkingnya dengan perintah
#/etc/init.d/networking restart
jika tidak ada masalah dan tampilan “OK” tidak ada failed berarti konfigurasi sudah benar. cek hasil konfigurasi ip address dengan perintah seperti sebelumnya.